Thursday, February 20, 2014

Browse » home» » » » Seorang guru gajah

Seorang guru gajah

Introduction didalam kurung boleh dibaca boleh tidak

(.....Gambar disamping sebenarnya tidak mengarah ke jalan cerita pada posting ini. Namun demikian niat memposting tulisan ini berawal dari gambar tersebut. he..he. Gue yang baru pulang sholat magrib melihat sang kucing dengan cekatan memanjat pohon. Tanpa berpikir panjang langsung kukeluarkan ponsel dan mengarahkan kamera tepat di wajahnya. Ternyata sang kucing tahu kalo dirinya hendak di foto, lihatlah betapa manisnya sang pussy tersenyum ke arah kamera....)

Cerita ini berawal dari seorang guru yang juga guruku dan sekarang mengalir padaku yang juga seorang guru. Ceritanya menganai seorang guru gajah. Kok guru gajah???...ehm, tau deh dibaca dulu napa!

Apa yang dimaksud dengan guru gajah?...yang jelas dimaksud guru gajah bukan seorang pawang gajah yang kerjanya melatih dan mendidik gajah. Guru gajah disini lebih ditekankan kepada seorang guru yang suka ngomong ngelantur kemana-mana. Topik pembelajaran jadi tidak terarah, membuat siswa jadi tertawa kadang males bahkan ngantuk, dan akhirnya tujuan pembelajaran tidak tercapai. Sebenarnya bukan hanya guru bahkan dosenpun tak jarang yang demikian.

Mengapa sampai menjadi guru gajah?...ada beberapa kemungkinan seorang guru ngomong ngelantur kemana- mana tanpa tujuan yang jelas. Beberapa point alasan yang gue amati dan mungkin telah dikaji secara ilmiah mengenai alasan mengapa guru suka ngomong ngelantur, antara lain yaitu :

  • (Tipe A, kreatif berwawasan) Sang guru memiliki wawasan yang luas.Guru menghubungkan materi pembelajaran agar mudah diterima oleh siswa dengan cara mengaplikasikan pada hal-hal kecil keseharian kita di lingkungan masyarakat. Intinya sesuatu akan mudah diterima jika telah menjadi bagian dari rutinitas. Untuk tipe ini sang guru boleh dikatakan kreatif dan inovatif.
  • (Tipe B, Politik di depan anak didik) Pada kategori ini guru bisa dibilang cerdas ataupun tidak. Karena intinya sang guru lebih suka terhadap perkembangan politik-ekonomi-sosial-budaya (tidak salah sih..), hal ini mengharuskan guru lebih sering menonton berita/membaca koran. Sangat antusiasnya membuat sang guru lebih suka berkomentar. Tempatnya bisa di ruang guru terhadap sesama guru. Jika tidak puas akhirnya cerita dimuntahkan kepada siswa. Di depan siswa seolah-olah sang guru benar-benar menjadi seorang pengamat politik. Cas-cus2x berkoak2 mengomentari BBM, korupsi, pelecehan, HAM, imflasi,....apalagi? pokoknya berita hangat di TV/koran deh.
  • (Tipe C, pendongeng sejati) Bisa jadi sang guru memang suka bercerita (bawaan dari orok), dan kayaknya jabatan menjadi guru karena terpaksa, sebab lowongan menjadi sutradara/penulis sudah tutup. Guru ini suka menceritakan pengalaman sehari- hari. Dari cerita anjingnya yang baru melahirkan, anaknya yang baru masuk sekolah, istrinya yang hobi masak, motor bututnya yang suka ngadat, sampai rencananya berkebun sawit. Ada dua motif penyebab guru suka mendongeng, pertama mengabiskan sisa waktu jam belajar kedua tidak menguasai materi yang diajarkan. Kalo sampai alasan kedua yang menjadi penyebabnya, wuih....mau dibawa kemana negara ini.

Untuk pilihan pertama tentu saja merupakan hal yang bersifat positif. Namun untuk yang kedua ketiga kayaknya harus dipertimbangkan lagi. Bercerita mengengai guru gajah, berikut cuplikan pembelajaran guru gajah.

RPP (rencana program pembelajaran)

Topik : GAJAH
durasi: 60 menit
tujuan: Siswa dapat menceritakan segala sesuatu tentang gajah.

"Selamat pagi anak2, bagaimana kabar kalian hari ini..?"
"Anak-anak, hari ini kita akan mempelajari gajah. Tahukah kalian dengan gajah?..."
"Ya, Gajah adalah binantang yang besar dan berbelalai..."
"Anak-anak, belalai gajah seperti cacing, yap...cacing yang hidup di tanah..."
"Kebanyakan ibu-ibu sangat membenci cacing, tahu kenapa? karena cacing sangat menjijikan"
"Kalau di rumah saya, cacing sering saya gunakan untuk memancing"
"Tempat memancing yang bagus di kawasan....banyak sekali ikanya. saya sering pergi memancing hari minggu.."
"Jika liburan, selain memancing saya juga suka....., di sana...."
"Ditempat ....bagus sekali, banyak....., coba kalau kalian ke...., jangan lupa bawa....."
"......,......"



No comments:

Post a Comment